CakapCakap – Cakap People! Sejumlah makanan tertentu tidak boleh dipanaskan kembali, kenapa? Bagi sebagian orang memanaskan kembali makanan yang sudah lama masih menjadi alternatif pilihan daripada membuangnya. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua makanan bisa dipanaskan.
Beberapa jenis makanan apabila dipanaskan akan menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh. Meskipun tak semua makanan berbahaya jika dipanaskan, tetapi memanaskan makanan dapat mengurangi kandungan nutrisi di dalamnya.
Berikut adalah tujuh makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali:
1. Sayuran dengan nitrat
Dilansir dari Natural Health 365, sayuran seperti seledri, wortel, bit, bayam, dan lobak memiliki kandungan nitrat alami dalam jumlah tinggi. Nitrat dari sayuran sebenarnya adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh kita. Saat kita memakan sayuran ini dalam keadaan mentah, bakteri di mulut kita mengubah nitrat menjadi nitrit, yang kemudian disimpan di dalam sel yang dibutuhkan dalam bentuk oksida nitrat.
Zat itu dibutuhkan sebagai antiinflamasi alami yang dapat menenangkan pembuluh darah. Namun, proses pemanasan akan mengubah nitrat dalam sayuran menjadi nitrit lebih dulu sebelum masuk ke mulut. Setiap kali sayur nitrat dipanaskan kembali, bahan tersebut sedikit demi sedikit memproduksi racun. Karena itu, cara terbaik mengonsumsi seledri, wortel, bayam, dan bit adalah yang organik, mentah, dan segar.
2. Makanan dengan protein tinggi
Telur, ayam, dan bahkan jamur semuanya merupakan sumber protein. Tetapi protein ini dapat cepat rusak setelah memasaknya secara berulang. Komposisi nutrisi pada ayam, khususnya memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan daging merah, berubah ketika diubah dari dingin ke panas untuk kedua kalinya. Semua ini menambah tekanan pada sistem pencernaan karena telur dan jamur khususnya rentan terhadap mikroorganisme. Kondisi terbaik mengonsumsi protein adalah dengan proses sekali masak.
3. Nasi
Nasi apa pun yang disimpan di lemari es secara tidak benar dapat berisiko menimbulkan spora bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Hal ini terjadi jika nasi dibiarkan pada suhu ruangan karena dapat menyebabkan banyak spora dengan cepat yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan parah dan bahkan keracunan. Jika ingin memanaskan kembali nasi, pastikan nasi sudah disimpan dengan baik di wadah kedap udara dan sudah disimpan dalam lemari es.
4. Kentang
Sebaiknya menghindari atau mengonsumsi secukupnya saja karbohidrat kentang karena kandungan gulanya yang tinggi. Meski begitu, kentang yang dimasak dengan baik mengandung nutrisi penting seperti vitamin B6, potasium, dan bahkan vitamin C. Namun, kentang yang matang dibiarkan pada suhu kamar atau dimasak perlahan untuk kedua kalinya, nutrisi pada kentang dapat berubah menjadi racun. Suhu hangat dapat mendorong tumbuhnya botulisme pada kentang, jadi selalu simpan kentang di lemari es segera dan buang apa pun yang mengandung kentang setelah beberapa hari.
5. Gorengan
Mengonsumsi makanan yang digoreng saat makan di luar sebenarnya tidak disarankan. Hal ini karena sebagian besar restoran menggunakan minyak yang sama atau jelantah yang jarang diganti untuk menggorengnya. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa racun 4-hidroksi-trans-2-nonenal (HNE) terbentuk ketika minyak yang biasa digunakan di restoran umum dipanaskan kembali. HNE telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, stroke, penyakit Parkinson, dan kanker yang lebih tinggi.
6. Seafood
Dilansir dari laman The Sun, makanan laut yang dipanaskan kembali dapat dinikmati dengan aman, namun harus disimpan dengan baik setelah dimasak. Seafood yang telah dimasak harus didinginkan sesegera mungkin dan memakannya dalam waktu 24 jam. Ini akan menjaga kualitas dan rasa, serta membantu melindungi dari keracunan makanan.
Pada beberapa jenis ikan yang tidak segera didinginkan, dapat memproduksi zat bernama histamin yang dapat menimbulkan reaksi tidak menyenangkan setelah memakannya. Hingga menimbulkan reaksi seperti, mual, muntah, diare, sensasi terbakar di mulut, ruam merah, gatal, dan tekanan darah rendah.
7. Makanan bayi dan susu
Terakhir, makanan bayi seperti ASI dan susu formula sebaiknya hanya dipanaskan satu kali. Saat bayi memakan makanan dipanaskan kembali, suhunya mungkin tidak mencapai suhu yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri tersebut, dan hal tersebut dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. ASI dan susu formula juga tidak boleh dipanaskan kembali karena nutrisinya bisa rusak. Susu formula hanya boleh dipanaskan kembali jika disimpan di lemari es dalam waktu dua jam setelah persiapan.