CakapCakap – Cakap People! Bogor dikenal dengan sebutan “Kota Hujan” karena curah hujannya yang tinggi hampir sepanjang tahun, bahkan saat musim kemarau. Kota ini memiliki intensitas hujan melebihi rata-rata dibandingkan kota lainnya di Indonesia.
Namun ternyata, Bogor bukanlah satu-satunya kota yang paling sering diguyur hujan di dunia. Ada beberapa kota dengan intensitas curah hujan yang lebih tinggi dan lebat, sehingga membuatnya berada dalam keadaan basah dan lembap hampir sepanjang waktu.
Berikut adalah tujuh kota di dunia yang paling sering diguyur hujan.
1. Mawsynram, India
Kota kecil yang terletak di timur laut India, Mawsynram dinobatkan sebagai tempat paling basah di dunia.
Bagaimana tidak? Curah hujan di kota ini sangatlah tinggi mencapai 11.871 milimeter per tahun, atau hampir lima kali lipat dari curah hujan rata-rata di Indonesia yang berkisar 2.000-3.000 milimeter per tahun.
2. Cherrapunji, India
Desa Cherrapunji yang berada hanya 15 kilometer dari Mawsynram di Meghalaya ini juga dianggap sebagai tempat terbasah kedua di dunia. Rata-rata curah hujan di kota ini sebesar 11.777 milimeter per tahun.
Penyebab curah hujan sangat tinggi di wilayah ini, salah satunya karena letaknya di ketinggian 1.371 meter di atas permukaan laut di Perbukitan Khasi.
Selama musim panas, suhu di tempat ini bisa naik setinggi 23 derajat Celcius dan turun hingga mencapai 7 derajat Celcius selama bulan-bulan musim dingin.
3. Tutunendo, Kolombia
Seperti yang kita tahu, hampir sebagian besar wilayah di negara Kolombia merupakan hutan lebat. Salah satu tempat bernama Tutunendo di Kolombia menerima curah hujan sangat deras dengan rata-rata sebesar 11.770 milimeter per tahun.
Musim gugur menjadi waktu terbasah sepanjang tahun di Tutunendo. Saat itu, awan dan hujan terus-menerus membentuk iklim hujan di kota itu.
Sementara, pada musim terkering dalam setahun yang terjadi pada Februari dan Maret, curah hujan di Tutunendo masih sangat tinggi yakni terjadi sekitar 20 hari dalam sebulan.
Sepanjang tahun, langit Tutunendo tetap berawan dengan hanya tiga hingga empat jam sinar matahari setiap harinya.
4. San Antonio de Ureca, Equatorial Guinea
Tidak semua tempat di Afrika itu gersang. San Antonio de Ureca di Pulau Bioko menjadi tempat terbasah yang berada di Afrika. Kota ini bahkan memiliki curah hujan sangat tinggi setiap tahunnya berkisar 10.450 milimeter.
Saat musim kemarau, yang terjadi antara bulan November hingga Maret, tempat ini menjadi daya tarik masyarakat lokal maupun wisatawan asing untuk menyaksikan kura-kura yang datang ke daratan untuk bertelur.
5. Big Bog, Hawaii
Masih di Hawaii, Big Bog adalah sebuah rawa dataran tinggi yang terletak di Pulau Maui. Tempat ini memiliki curah hujan tahunan yang cukup tinggi sekitar 10.272 milimeter, sehingga dinobatkan sebagai tempat paling basah di dunia.
Meski begitu, dengan keindahan alam dan panorama yang menakjubkan di pulau ini, nggak heran banyak wisatawan yang menjadikannya sebagai tujuan wisata saat berkunjung ke Hawaii.
6. Gunung Waialeale, Hawaii
Cakap People! Gunung Waialeale yang terletak di Hawaii ternyata memiliki curah hujan yang tinggi mencapai 9.763 milimeter per tahunnya. Salah satu alasan tempat ini menerima banyak hujan karena lanskapnya.
Namun sayangnya, gunung dengan panorama indah ini dikenal sebagai tempat yang tidak dapat diakses atau didaki karena medan jalannya yang basah dan licin.
7. Emei Shan, China
Terakhir, tempat paling basah di dunia adalah Gunung Emei di China. Gunung ini merupakan Gunung Suci Buddhisme yang tertinggi, serta menerima paling banyak hujan setiap tahunnya.
Di tempat ini, terdapat fenomena “laut awan” yang membawa banyak awan selama musim hujan. Fenomena inilah yang akan menghasilkan hujan dalam jumlah besar sebanyak 8.153 milimeter per tahun.
Menariknya, gunung ini juga dikenal sebagai sumber oksigen alami yang bisa meningkatkan kesehatan oleh masyarakat sekitar.