CakapCakap – Cakap People! Seorang bocah di Bekasi mengalami brainstem atau mati batang otak setelah operasi amandel. Karena kondisi tersebut, keberlangsungan hidup bocah itu hanya ditopang dan bergantung pada peralatan medis.
Dilansir dari ejournal.unsrat.ac.id, sampai saat ini, mati otak tidak dapat disembuhkan dengan bantuan pengobatan dan terapi apa pun. Hanya waktu dan keajaiban yang dapat menjawab apakah pasien mati otak mampu bertahan untuk sadar atau sama sekali tidak menunjukkan kemajuan.
Tujuh fakta tentang mati batang otak yang perlu diketahui
1. Mengalami Kematian Sewaktu-waktu
Saat mengalami kematian otak, seluruh aktivitas organ tubuh hampir berhenti, tidak ada respons sekecil apa pun, dan risiko kesadaran sangat rendah bahkan hampir tidak ada. Meski begitu penderita bisa bertahan dengan bantuan berbagai alat. Namun, jika salah satu alatnya dilepas, pasien mati otak akan meninggal karena satu-satunya penopang hidupnya hilang. Alat tersebut menggantikan kinerja saraf yang berhenti total.
2. Tidak Dapat Merespons Apa Pun
Meskipun hanya dengan gerak mata, pupil, isyarat jari pasien mati otak sama sekali tidak dapat merespons. Dokter biasanya memberikan rangsangan cahaya ke mata untuk memeriksa apakah saraf masih berfungsi atau tidak.
3. Denyut Jantung Lemah Nyaris Tidak Ada
Sulit dan tidak dapat bernapas secara normal juga dialami oleh pasien mati otak, biasanya akan ditunjang dengan alat oksigen dan pacemaker.
4. Risiko Kesadaran Rendah Bahkan Tidak Ada
Hanya waktu dan keajaiban yang dapat menentukan apakah pasien mati otak dapat sadar atau bahkan tidak tertolong sama sekali. Tenaga medis pun tidak dapat berbuat banyak untuk menyelematkan pasien.
5. Dianggap Sudah Mati
Menurut hukum, orang yang mengalami mati otak dapat dikategorikan meninggal dunia. Dan apabila dari tim medis ingin mencabut peralatan yang ada maka tidak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia.
6. Organ Masih Dapat Didonorkan
Meskipun seluruh sarafnya telah terhenti, organ tubuh yang dimiliki oleh orang mati otak masih dapat diberikan kepada pasien lainnya. Terlebih jika organnya masih dalam kondisi baik serta sehat.
7. Mati Otak Berbeda dengan Koma
Masih banyak yang mengira mati otak adalah koma, namun nyatanya berbeda. Pada kondisi koma, timbul sebagai akibat hilangnya kesadaran dalam jangka waktu tertentu, namun masih terdapat aktivitas otak di dalamnya. Sedangkan mati otak, total tidak ada aktivitas dan respons apa pun.