CakapCakap – Cakap People! Tahun ini pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga setelah dua tahun pandemi berlangsung. Meski begitu, masyarakat tetap perlu menerapkan protokol kesehatan dan upaya pencegahan agar tak tertular COVID-19 selama melakukan perjalanan, mengingat pandemi masih berlangsung saat ini. Di bawah ini akan diberikan 6 tips cegah COVID-19 saat naik pesawat.
Salah satu moda transportasi yang banyak digunakan untuk mudik dan bepergian adalah pesawat. Meski memiliki keunggulannya sendiri, bepergian dengan pesawat juga memiliki faktor-faktor yang dapat membuat penumpang jadi lebih berisiko untuk tertular COVID-19.
Salah satu faktor tersebut adalah jam penerbangan yang panjang. Semakin lama durasi penerbangan, semakin besar pula risiko penularan COVID-19 yang mungkin terjadi selama melakukan perjalanan udara.
Ketidakpatuhan penumpang dalam menggunakan masker selama di pesawat juga dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19. Terlebih, saat ini tidak semua negara mewajibkan penggunaan masker di dalam pesawat. Selain itu, menyentuh area wajah dengan tangan yang tidak dibersihkan selama melakukan penerbangan juga bisa meningkatkan kemungkinan penularan COVID-19.
Setidaknya, ada enam hal yang dapat membantu menekan risiko penularan COVID-19 selama melakukan perjalanan udara dengan pesawat. Berikut ini adalah 6 tips cegah COVID-19, seperti dilansir LiveHacker, Sabtu, 30 April 2022.
Aliran Udara dan Penyaring HEPA
Untuk meminimalisasi penularan COVID-19 di dalam pesawat, aliran udara perlu diatur agar bergerak secara vertikal, dari atas kabin ke bawah dasar pesawat. Sandaran bangku penumpang akan berfungsi sebagai semacam penghalang agar aliran udara di satu tempat tidak beredar terlalu jauh ke tempat lain.
Aliran udara di dalam pesawat juga perlu diganti setiap 2-4 menit sekali. Komposisi udaranya adalah setengah udara lama dan setengah udara baru.
Udara lama yang digunakan perlu disaring melalui penyaring HEPA. Penyaring HEPA diketahui dapat membuang lebih dari 99 persen partikel virus, sehingga dapat menurunkan risiko penularan melalui droplet atau transmisi airborne.
Berdasarkan studi, trik seperti ini dapat menekan penularan bila di antara penumpang pesawat ada yang terkena COVID-19. Menurut studi, risiko penulatan COVID-19 yang mungkin terjadi hanya mengenai penumpang yang berjarak beberapa baris dari penumpang yang terkena COVID-19.
Masker
Penggunaan masker yang benar dan sesuai dengan bentuk wajah bisa menurunkan risiko penularan COVID-19 selama di dalam pesawat. Oleh karena itu ada banyak maskapai yang mewajibkan penumpang untuk mengenakan masker. Perlindungan masker akan semakin optimal bila orang yang sehat dan orang yang terinfeksi sama-sama mengenakan masker.
Vaksinasi
Status vaksinasi telah dijadikan sebagai syarat penerbangan di beberapa negara. Riwayat vaksinasi lengkap bisa membantu menurunkan risiko penumpang untuk jatuh sakit akibat paparan SARS-CoV-2.
Tes COVID-19
Tidak semua penerbangan mewajibkan penumpang untuk memiliki melakukan tes COVID-19 dan memiliki hasil negatif sebelum bepergian. Tes COVID-19 memang tidak dapat mendeteksi semua kasus COVID-19 yang ada. Meski begitu, tes COVID-19 sebelum penerbangan bisa membantu mencegah sebagian besar orang yang positif COVID-19 untuk masuk ke dalam pesawat dan berkontak dengan penumpang lain.
Sanitasi
Maskapai penerbangan perlu melakukan penambahan jadwal pembersihan untuk area-area pesawat yang banyak disentuh penumpang. Upaya pembersihan ekstra ini akan membantu mencegah penularan virus melalui kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi.
Jaga Jarak
Sebagian besar transmisi di dalam pesawat terjadi dalam radius 2-3 baris bangku dari tempat duduk penumpang yang terinfeksi. Bila duduk bersebelahan dengan penumpang yang menunjukkan gejala batuk atau gejala COVID-19 lainnya, coba untuk meminta pindah tempat duduk bila memungkinkan.
Saat berada di dalam bandara, jaga jarak fisik juga perlu dilakukan. Biasakan untuk tidak berada terlalu dekat dengan orang lain saat duduk di lounge atau ketika mengantre toilet.