in ,

6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Hindari Minum Air Jahe

Siapa saja mereka?

CakapCakapCakap People! Beberapa kelompok orang disarankan untuk membatasi bahkan menghindari untuk minum air jahe. Siapa saja mereka? Jahe sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah yang dapat dijadikan obat herbal atau obat tradisional. Bahkan, air jahe juga sudah digunakan banyak masyarakat Indonesia sebagai minuman herbal yang menyehatkan.

Kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasinya membuatnya populer sebagai penghangat tubuh, pereda mual, hingga penguat daya tahan tubuh.

Namun, meski kaya manfaat, tidak semua orang diperbolehkan mengonsumsi air jahe secara sembarangan, karena berisiko mengakibatkan efek samping yang berbahaya.

6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Hindari Minum Air Jahe
Ilustrasi

Berikut adalah enam kelompok orang yang disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi air jahe, dilansir dari Medical News Today dan Healthline:

1. Penderita Gangguan Pendarahan

Jahe mengandung salisilat yang berfungsi mirip sebagai pengencer darah. Jika dikonsumsi oleh orang yang mengalami gangguan pendarahan seperti hemofilia, air jahe dikhawatirkan menyebabkan kondisi semakin rumit.

Hemofilia adalah kondisi yang ditandai dengan darah tidak bisa membeku secara normal. Jika pengidap hemofilia mengonsumsi air jahe, darahnya akan sulit membeku. Alhasil, pendarahannya dapat semakin hebat.

2. Orang yang Memiliki Tekanan Darah Rendah

Jahe memang dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Jahe juga dapat mengurangi tekanan darah yang efektivitasnya kemungkinan sama dengan beberapa obat.

Namun, manfaat ini bisa memberi dampak berbeda bagi pasien dengan tekanan darah rendah. Pasien bisa mengalami efek samping pusing jika meminum air jahe. Kondisi ini disebabkan tekanan darah menjadi turun drastis.

3. Orang yang Sedang Mengidap Diabetes

Air jahe dapat menurunkan kadar gula darah. Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes, bisa terjadi penurunan gula darah secara berlebihan (hipoglikemia), yang berbahaya bagi tubuh.

4. Ibu Hamil

Meski jahe kadang digunakan untuk meredakan mual di awal kehamilan, beberapa studi menunjukkan risiko terhadap perkembangan janin jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin minum air jahe.

5. Orang dengan Gangguan Jantung

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dalam dosis tinggi bisa mempengaruhi irama jantung atau tekanan darah. Pada pasien dengan riwayat penyakit jantung, hal ini dapat menimbulkan risiko tambahan.

6. Orang yang Baru Saja Menjalani Operasi

Karena sifatnya yang dapat mempengaruhi pembekuan darah, konsumsi jahe sebaiknya dihentikan beberapa hari sebelum dan sesudah tindakan bedah, untuk menghindari komplikasi seperti perdarahan berlebih.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inilah 8 Street Food Jepang Populer yang Layak Dicicipi

5 Menu Sarapan Ini Bisa Tingkatkan Kolesterol dan Risiko Serangan Jantung

5 Menu Sarapan Ini Bisa Tingkatkan Kolesterol dan Risiko Serangan Jantung