CakapCakap – Cakap People! Hormon kortisol adalah hormon penting yang memengaruhi hampir setiap organ dan jaringan di tubuh.
Mengutip dari verywellmind, tingkat kortisol secara alami berfluktuasi pada waktu yang berbeda dalam sehari. Biasanya, kortisol hadir dalam tubuh pada tingkat yang lebih tinggi di pagi hari, dan paling rendah di malam hari. Siklus itu berulang setiap hari.
Kadar kortisol juga bisa berfluktuasi berdasarkan apa yang dialami seseorang. Misalnya, meskipun stres bukan satu-satunya alasan kortisol disekresikan ke dalam aliran darah, tapi lebih dikenal dengan hormon stres karena juga disekresikan dalam tingkat yang lebih tinggi selama respons stres tubuh dan bertanggung jawab atas beberapa perubahan yang berhubungan dengan stres pada tubuh.
Hormon ini mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Berikut kegunaan hormon kortisol dilansir dari Clevelandclinic.
1. Mengatur respons stres tubuh
Selama masa stress, tubuh dapat melepaskan kortisol setelah melepaskan hormon fight or flight, seperti adrenalin, sehingga tetap waspada. Selain itu, kortisol memicu pelepasan glukosa (gula) dari hati untuk energi cepat selama masa stres.
2. Mengatur metabolisme
Kortisol membantu mengontrol bagaimana tubuh menggunakan lemak, protein, dan karbohidrat untuk energi.
3. Menekan peradangan
Dalam waktu singkat, kortisol dapat meningkatkan kekebalan dengan membatasi peradangan. Namun, jika memiliki kadar kortisol yang tinggi secara konsisten, tubuh dapat terbiasa dengan terlalu banyak kortisol dalam darah, yang dapat menyebabkan peradangan dan sistem kekebalan yang melemah.
4. Mengatur tekanan darah
Cara yang tepat di mana kortisol mengatur tekanan darah pada manusia tidak jelas. Namun, peningkatan kadar kortisol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan kadar kortisol yang lebih rendah dari normal dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
5. Meningkatkan dan mengatur gula darah
Dalam keadaan normal, kortisol mengimbangi efek insulin, hormon yang dihasilkan pankreas, untuk mengatur gula darah. Kortisol meningkatkan gula darah dengan melepaskan glukosa yang disimpan, sedangkan insulin menurunkan gula darah. Namun, memiliki kadar kortisol yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan gula darah tinggi yang terus-menerus (hiperglikemia). Hal ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
6. Membantu mengontrol siklus tidur-bangun
Dalam keadaan biasa, memiliki kadar kortisol yang lebih rendah di malam hari saat pergi tidur dan tingkat puncaknya di pagi hari tepat sebelum bangun. Ini menunjukkan bahwa kortisol memainkan peran penting dalam inisiasi terjaga dan berperan dalam ritme sirkadian tubuh.
Kortisol penting agar tubuh berfungsi normal, tetapi terlalu banyak kortisol dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Untuk menjaga agar kadar hormon kortisol tetap sehat dan terkendali, respons relaksasi tubuh harus diaktifkan setelah respons fight or flight terjadi. Belajar merilekskan tubuh dengan berbagai teknik manajemen stres, dan dapat mengubah gaya hidup agar tubuh tidak bereaksi terhadap stres sejak awal.