CakapCakap – Cakap People! Terdapat sejumlah risiko mengonsumsi suplemen penurun berat badan, apa saja itu? Banyak orang yang sulit untuk menurunkan berat badan, sehingga sebagian orang ada yang menempuh cara cepat. Salah satunya dengan mengonsumsi obat penurun berat badan instan yang awalnya dirancang untuk mengobati diabetes dan gangguan metabolisme.
Beberapa obat tersebut dapat mengatur nafsu makan, kadar insulin, dan penyerapan lemak. Sementara itu, di antaranya juga ada yang mengubah kimia otak untuk mengurangi keinginan makan. Meski terlihat efektif, bukan berarti obat-obatan tersebut boleh dikonsumsi dengan mudahnya. Karena mengonsumsinya tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Melansir dari Times of India, Dr. Bindu Sharma, Direktur Layanan Medis, Dr. Batra, menjelaskan lima risiko mengonsumsi obat penurun berat badan tanpa bimbingan medis. Berikut informasi selengkapnya yang bisa kamu simak.
1. Masalah Pencernaan yang Serius
Salah satu risiko mengonsumsi suplemen penurun berat badan ialah dapat menimbulkan masalah pada pencernaan. Banyak dari obat penurun berat badan tersebut dapat memperlambat pencernaan, sehingga menyebabkan mual, muntah, kembung, diare, sembelit, dehidrasi, dan kekurangan nutrisi.
2. Kadar Gula Darah Tidak Stabil
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa obat penurun berat badan dirancang untuk membantu mengelola diabetes. Jadi, jika meminumnya tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan gula darah sangat rendah (hipoglikemia) atau mengganggu kadar insulin. Hal ini dapat menyebabkan pusing, pingsan, dan masalah metabolisme jangka panjang.
3. Risiko Jantung dan Tekanan Darah
Beberapa obat penurun berat badan tertentu, ada juga yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Tentu ini bukan risiko main-main.
4. Pankreatitis dan Masalah Kantung Empedu
Salah satu risiko yang tak boleh diremehkan, beberapa obat penurun berat badan juga dapat menyebabkan masalah pankreatitis dan batu empedu. Hal ini memerlukan pembedahan jika tidak diobati.
5. Perubahan Suasana Hati dan Masalah Kesehatan Mental
Tak hanya berisiko pada masalah kesehatan fisik, beberapa obat penurun berat badan juga dapat mempengaruhi kimia otak, yang dimana hal ini bisa menyebabkan perubahan suasana hati, kecemasan, depresi, bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Itulah beberapa risiko mengonsumsi suplemen penurun berat. Pada akhirnya perlu diketahui, bahwa untuk menurunkan berat badan jangan selalu berfokus pada cara yang cepat. Prioritaskan kesehatan jangka panjang yang dimana dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Pola makan yang seimbang, aktif bergerak, dan dukungan profesional, baik konvensional dan holistik merupakan manajemen berat badan yang aman dan efektif.