CakapCakap – Cakap People! Ada sejumlah makanan yang bisa menyebabkan anak tantrum. Makanan apa saja itu? Tantrum pada anak merupakan tantangan umum yang dihadapi oleh banyak orangtua. Saat anak mengalami tantrum, mereka mungkin menangis, berteriak, atau bahkan mengamuk tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini ternyata dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk makanan.
Dikutip dari Healthline, berteriak, menangis, bahkan memukul-mukul adalah tanda-tanda amukan yang sulit diabaikan. Tantrum pada anak umumnya muncul sekitar usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada fase yang sering disebut sebagai “usia dua tahun yang buruk”.
Ini adalah masa ketika anak sedang dalam proses menegaskan kemandiriannya, namun belum mampu mengelola emosi dengan baik atau mengomunikasikan perasaannya secara jelas. Dalam kebanyakan kasus, frekuensi tantrum akan berkurang seiring waktu, khususnya pada usia 4 tahun.
Dilansir dari Nutritionist Resource, berikut lima jenis makanan yang dapat menyebabkan anak tantrum:
1. Gula
Terlalu banyak gula membuat anak menjadi hiperaktif, frustasi dan marah. Orang tua dapat menurunkan jumlah gula yang dikonsumsi anak dengan menghindari minuman manis dan beralih ke air murni. Jika mereka tidak menyukai rasanya, cobalah membuat sesuatu menjadi menyenangkan dengan memasukkan buah segar ke dalam air. Biarkan mereka memilih rasanya.
2. Pewarna buatan
Warna-warna cerah pada makanan anak-anak telah dikaitkan dengan hiperaktif, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), kecemasan dan depresi pada anak-anak. Warna-warna cerah tersebut tidak berasal dari bit, blueberry, atau kunyit. Sebaliknya, sebagian besar berasal dari minyak bumi.
3. Produk susu
Makanan lain yang mungkin sensitif bagi anak adalah produk susu. Banyak anak mengalami kesulitan mencerna produk susu dan hal ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan sakit kepala. Karena itu, cobalah beralih ke produk susu organik. Susu kambing dan domba umumnya lebih mudah dicerna.
4. Bahan tambahan
Bahan tambahan pada makanan siap saji seperti nitrat dan MSG dapat menyebabkan perubahan perilaku, termasuk hiperaktif, agresi, kecemasan, dan sakit kepala. Karena itu, cobalah untuk tidak memberi anak-anak produk apa pun dengan bahan-bahan tersebut.
5. Pemanis
Pemanis buatan adalah bahan kimia yang rasanya manis tetapi tidak mengandung kalori. Ironisnya, makanan tersebut meningkatkan nafsu makan dan membuat berat badan bertambah. Bahan-bahan tersebut juga menyebabkan sakit perut, kecemasan, dan hiperaktif.