CakapCakap – Cakap People! Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi faktanya, beberapa jenis kanker anak justru lebih sering terjadi pada usia dini. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari tanda-tandanya sejak awal.
Kanker pada anak sering kali sulit dideteksi. Gejalanya bisa mirip dengan penyakit biasa, seperti demam, lemas, atau nyeri tubuh. Padahal, semakin cepat dikenali, semakin besar pula peluang untuk sembuh.

Untuk itu penting memahami tipe kanker anak yang paling sering terjadi. Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Cancer Org agar kamu bisa lebih waspada!
Leukemia
Leukemia adalah kanker yang sering menyerang anak dan menjadi jenis yang paling umum terjadi. Kanker ini menyerang sel darah putih dan sumsum tulang belakang, sehingga mengganggu produksi darah yang sehat.
Dua tipe leukemia yang paling banyak ditemukan pada anak-anak adalah Leukemia Limfositik Akut (ALL) dan Leukemia Myeloid Akut (AML).
Gejala leukemia sering kali tampak seperti penyakit biasa, sehingga sulit dikenali. Anak yang terkena leukemia biasanya akan terlihat pucat, sering kelelahan, mengalami nyeri tulang dan sendi, serta mudah memar atau berdarah tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, demam berkepanjangan dan penurunan berat badan yang signifikan juga bisa menjadi tanda bahaya. Leukemia akut berkembang dengan cepat, sehingga membutuhkan penanganan segera melalui kemoterapi.
Tumor Otak
Tumor otak adalah jenis kanker anak yang sering menyerang sistem saraf pusat. Kanker ini bisa berkembang di berbagai bagian otak, tetapi lebih sering ditemukan di otak kecil dan batang otak. Letaknya yang sensitif membuat tumor ini dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh.
Gejalanya bervariasi tergantung pada lokasi tumor. Anak yang mengalaminya mungkin akan sering mengeluh sakit kepala yang semakin parah, mengalami mual dan muntah tanpa sebab yang jelas, serta mengalami gangguan penglihatan. Beberapa juga mengalami kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan, atau bahkan kejang.
Neuroblastoma
Neuroblastoma adalah kanker yang berkembang dari sel saraf tahap awal. Penyakit ini lebih sering menyerang bayi dan anak kecil di bawah usia 10 tahun. Kanker ini biasanya muncul di perut dan sering kali ditandai dengan adanya benjolan atau pembengkakan di daerah tersebut.
Selain benjolan yang mencurigakan, anak dengan neuroblastoma bisa mengalami nyeri tulang yang tak kunjung hilang, demam yang terus-menerus, serta penurunan berat badan secara drastis.
Sayangnya, karena sering kali gejalanya tampak seperti penyakit biasa, neuroblastoma baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap lanjut. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih waspada dan segera melakukan pemeriksaan jika menemukan tanda-tanda mencurigakan.
Kanker Tulang
Kanker tulang lebih sering menyerang anak-anak yang lebih besar dan remaja. Ada dua tipe kanker anak yang paling sering terjadi di tulang, yaitu Osteosarkoma dan Sarkoma Ewing. Kedua jenis kanker ini bisa sangat agresif jika tidak segera ditangani.
Osteosarkoma umumnya berkembang di tulang panjang, seperti kaki atau lengan. Gejala utamanya adalah nyeri tulang yang semakin parah di malam hari atau saat beraktivitas. Seiring waktu, area sekitar tulang yang terkena kanker bisa mengalami pembengkakan.
Sementara itu, Sarkoma Ewing lebih jarang terjadi, tetapi tetap berbahaya. Kanker ini sering muncul di tulang panggul, tulang rusuk, atau bagian tengah tulang panjang. Gejalanya mirip dengan osteosarkoma, yaitu nyeri tulang dan pembengkakan di area yang terkena kanker.
Kanker Mata
Retinoblastoma adalah kanker mata yang paling sering menyerang anak-anak, terutama di bawah usia 6 tahun. Penyakit ini berkembang di retina dan bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius jika tidak segera ditangani.
Cakap People! Salah satu tanda paling khas dari retinoblastoma adalah adanya pantulan putih di pupil mata saat terkena cahaya atau saat difoto dengan flash. Biasanya, mata normal akan memantulkan warna merah karena pembuluh darah di belakang mata. Namun, pada anak dengan retinoblastoma, pupilnya justru terlihat putih atau merah muda.
Selain itu, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah mata juling, mata merah dan bengkak, serta penurunan penglihatan secara tiba-tiba. Jika dibiarkan, retinoblastoma bisa menyebar ke jaringan lain di sekitar mata. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk menyelamatkan penglihatan anak.