Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Apa yang dipikirkan oleh seorang pria ketika ia berselingkuh? Setiap orang yang menjalani hubungan asmara pasti menginginkan hubungan yang sehat dan langgeng. Meski begitu, ada juga yang harus menghadapi kehancuran hubungan yang dipicu oleh perselingkuhan.
Dilansir dari Live Bold and Bloom, pria yang berselingkuh pun tahu bahwa tindakannya bukanlah sesuatu yang selaras dengan hati nuraninya. Lantas, apa yang mereka pikirkan sehingga tetap berselingkuh dan mengabaikan suara hatinya sendiri?
Mencari Kepuasan Seksual
Terkadang, pemicu perselingkuhan adalah kecenderungan impulsif seseorang untuk memenuhi kebutuhannya akan kepuasan seksual.
Pria yang berpikir seperti ini biasanya merasa bahwa pasangannya tidak memuaskan kebutuhan seksualnya sehingga secara impulsif mencari atau menerima seseorang yang bisa menawarkan hal itu padanya.
Pola pikir seperti ini timbul akibat kurangnya pengendalian diri sehingga mereka lebih memilih kepuasan instan alih-alih mempertimbangkan aspek lain, seperti perasaan pasangannya, konsekuensi tindakannya bagi hubungan, dan efek yang ditimbulkan pada hati nuraninya sendiri.
Perasaan Inferior
Beberapa pria menghadapi perasaan inferior dengan cara yang tidak sehat, salah satunya dengan berselingkuh. Perasaan meragukan diri sendiri ini memberikan pengaruh besar terhadap cara mereka memandang diri sendiri dan akhirnya mencoba mengatasi perasaan rendah diri itu dengan cara-cara yang tidak tepat.
Menyalahkan Pasangannya
Ada pula beberapa pria yang membenarkan tindakan perselingkuhannya dengan menyalahkan kekurangan pasangan atau perasaan bosan yang ditimbulkan oleh pasangan dalam hubungan.
Padahal, setiap hubungan menghadapi masalahnya masing-masing dan pembenaran semacam ini hanyalah cara mereka untuk menghindar alih-alih memecahkan masalah sebagai tim.
Menyalahkan Ketidakmampuan Menahan Godaan
Segelintir pria yang berselingkuh meyakinkan dirinya sendiri bahwa mereka tidak bisa menahan diri dari godaan yang ditawarkan oleh seseorang selain pasangannya. Biasanya, godaan yang ditawarkan bersifat seksual sehingga mereka beralasan bahwa mereka tidak akan mampu menolak godaan atas nafsu dasarnya itu.
Mereka akan menyebut masalah mereka sebagai kondisi mental atau bahkan kecanduan yang hanya bisa diselesaikan dengan psikoterapi jangka panjang untuk menyelesaikan masalah persepsi diri yang mereka hadapi tersebut.
Merasa Kuat
Laki-laki yang memiliki kekuatan berupa jabatan, kekuasaan, hingga kemampuan finansial yang di atas rata-rata bisa berselingkuh dengan alasan bahwa hal itu membuat mereka merasa berkuasa.
Banyak pria yang merasa menarik dan kuat ketika mereka memiliki selingkuhan, terutama ketika mereka berhasil mencapai hasratnya tersebut dengan memanfaatkan statusnya. Bisa dibilang bahwa alasan pria selingkuh yang satu ini berakar dari narsisisme atau rendahnya rasa percaya diri.
