CakapCakap – Cakap People! Apa saja fakta tentang Sungai Gangga yang perlu diketahui? Kamu mungkin sudah familiar dengan Sungai Gangga. Sungai yang bermula dari gletser di Himalaya dan mengalir sepanjang ribuan kilometer ini telah memberi kehidupan bagi jutaan orang di India. Ironisnya, Gangga termasuk salah satu sungai paling tercemar di dunia.
Namun menariknya, orang India justru sangat menghormati dan menyucikannya. Lalu, kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Dirangkum dari Facts dan The Land of Wanderlust, berikut adalah berbagai fakta seputar Sungai Gangga.
1. Salah Satu Sungai Terpanjang di India
Sungai Gangga merupakan salah satu sungai terpanjang di India dengan panjang sekitar 2.525 kilometer. Sungai ini mengalir dari Pegunungan Himalaya di India Utara, melewati beberapa negara bagian seperti Uttarakhand, Uttar Pradesh, Bihar, Jharkhand, dan Benggala Barat, hingga bermuara di Teluk Benggala. Aliran Sungai Gangga juga bercabang menjadi banyak anak sungai, menjadikannya sistem sungai yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat India.
Sebagai sumber air utama, Sungai Gangga menjadi tulang punggung kehidupan jutaan orang yang tinggal di sepanjang alirannya. Sungai ini digunakan untuk kebutuhan domestik, pertanian, hingga industri. Selain itu, kota-kota besar seperti Varanasi dan Kolkata bergantung pada sungai ini sebagai bagian dari aktivitas ekonomi dan budaya mereka.
2. Dipercaya Bersifat Antibakteri
Salah satu hal yang membuat Sungai Gangga unik adalah sifat antibakterinya. Sungai ini disebut-sebut memiliki kandungan bakteriophage, yaitu virus yang secara alami membunuh bakteri berbahaya. Kandungan oksigen yang lebih tinggi dalam air Gangga juga dipercaya membantu mengurangi pertumbuhan bakteri patogen, sehingga airnya tetap lebih bersih dalam kondisi alami dibandingkan sungai lain.
Kepercayaan terhadap sifat antibakteri ini telah lama tertanam dalam budaya masyarakat India. Banyak orang meyakini bahwa air Gangga memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit dan memberikan kesucian spiritual. Bahkan, beberapa orang membawa air Gangga ke tempat lain untuk digunakan dalam upacara keagamaan dan pengobatan tradisional.
3. Termasuk Sungai Paling Tercemar di Bumi
Meskipun dipercaya memiliki sifat antibakteri, Sungai Gangga sebenarnya telah dikenal sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia. Limbah industri, sampah domestik, serta pembuangan abu dan jasad manusia dari ritual keagamaan menjadi faktor utama pencemaran.
Upaya untuk membersihkan Sungai Gangga telah dilakukan melalui berbagai program pemerintah, seperti Namami Gange yang bertujuan mengurangi pencemaran dan mengembalikan kejernihan air sungai. Namun, tantangan besar masih menghadang karena Sungai Gangga terus digunakan sebagai sumber air utama bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
4. Sungai yang Suci dalam Agama Hindu
Terlepas dari kondisinya yang sangat tercemar, Sungai Gangga sangat dihormati oleh penganut Hindu. Sungai ini bahkan dianggap sebagai perwujudan dari Dewi Gangga yang merupakan dewi kesucian. Airnya dipercaya dapat membersihkan dosa dan membawa ketenangan jiwa, sehingga banyak peziarah datang untuk mandi di sungai ini sebagai bagian dari ritual keagamaan.
Tidak hanya sebagai tempat pembersihan spiritual, air Gangga juga digunakan dalam berbagai ritual Hindu, termasuk upacara pernikahan dan penyucian benda suci. Bahkan, banyak orang yang percaya bahwa jika abu jenazah dilarung ke Sungai Gangga, mereka akan mencapai moksha atau kebebasan dari siklus reinkarnasi.
5. Rumah bagi Banyak Spesies Langka
Cakap People! Selain disucikan oleh penganut Hindu, Sungai Gangga sesungguhnya juga tetap menjadi rumah bagi banyak spesies langka yang terancam punah. Salah satunya adalah lumba-lumba air tawar Gangga (Platanista gangetica) yang merupakan spesies endemik sungai ini. Selain itu, sungai ini juga menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan, reptil, dan burung.
Namun, pencemaran dan eksploitasi yang terus terjadi membuat keberadaan spesies-spesies ini semakin terancam. Jika tidak segera ditangani, ancaman kepunahan bagi makhluk hidup di Sungai Gangga bisa semakin besar dan mengganggu keseimbangan ekosistem yang telah ada selama ribuan tahun.