Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Calon pencari kerja menginvestasikan waktu, energi, dan uang untuk mencari peluang kerja yang sempurna di perusahaan atau organisasi impian. Dan ketika sebuah peluang itu datang, sebagian besar mereka memberikan resume yang bahkan tidak akan menarik perhatian perekrut selama dua menit.
Kita hidup dalam masa yang sangat kompetitif dan mungkin ada ratusan orang yang melamar pekerjaan yang sama, bukan? Perekrut tidak memiliki waktu untuk menganalisis setiap resume di bawah mikroskop sehingga resume yang menarik dari yang lain, memiliki peluang lebih baik untuk dipanggil untuk putaran wawancara berikutnya.
Jadi, berikut adalah beberapa tips untuk membuat resume kamu terlihat cerdas, menonjol dan menarik dari yang lain, seperti dilansir dari Times of India, Jumat, 31 Januari 2020 berikut ini:
1. Buatlah resume dengan sederhana
Aturan pertama saat menulis dan merancang resume adalah membuatnya simple alias sederhana. Godaan untuk mengisi resume dengan prestasi dan pengalaman memang terlalu besar untuk dilawan. Tapi, percayalah, tidak ada yang tertarik untuk mengetahui apa kegiatan ekstrakulikuler di tempat belajar.
Fokus menjaga resume tetap sederhana, berarti tak menggunakan terlalu banyak warna untuk membuatnya terlihat “cantik”. Gunakan font yang mudah dibaca dan hindari menggunakan grafik yang tidak perlu.
2. Tidak boleh ada kesalahan tata bahasa
Kamu bisa lolos dengan apa pun tetapi tidak dengan kesalahan tata bahasa dalam resume. Selain membuat kamu terlihat tidak bertanggung jawab dan ceroboh, kesalahan tata bahasa dapat menghentikan perekrut membaca resume kamu lebih lanjut. Jadi, begitu perekrut menemukan kesalahan tata bahasa, tidak ada prestasi yang dapat mengubah pendapatnya tentang kamu. Cara terbaik untuk menghindari kesalahan tata bahasa dalam resume adalah mengeditnya beberapa kali dan jika diperlukan, coba cari bantuan editor profesional.
3. Mulailah dengan informasi terkini dan relevan
Saat kamu menulis resume, sangat penting untuk mengikuti kronologi. Misalnya, selalu mulai dengan pekerjaan kamu saat ini ketika kamu menguraikan pengalaman kamu dan kemudian ikuti dengan pekerjaan yang kamu lakukan sebelumnya. Selain itu, sangat penting untuk memfilter informasi yang tidak relevan untuk kiriman. Misalnya, jika kamu melamar untuk posisi seorang editor di sebuah majalah, menyebutkan peran kamu sebagai asisten editor di majalah kampus kamu akan lebih relevan daripada menulis tentang bagaimana kamu memimpin tim bola basket untuk memenangkan beberapa pertandingan.
4. Selalu bercerita
Bercerita adalah seni dan cerita yang bagus memiliki kekuatan untuk memikat perhatian pembaca lama setelah dia selesai membacanya.
Cari peluang dalam resume untuk menceritakan sebuah kisah yang akan diingat oleh perekrut.
5. Dukung poin pengalaman dan prestasi kamu dengan fakta dan angka
Dalam dunia yang sangat kompetitif ini, sekadar menyatakan prestasi dan kesuksesn saja tidak cukup. Kamu harus mendukung apa pun yang kamu tulis dengan fakta dan angka. Misalnya, hanya menulis bahwa kamu memenangkan penghargaan sebagai Ketua untuk kinerja terbaik di kantor terakhir kamu itu tidak cukup.
Nyatakan mengapa kamu menang dan lakukan itu dengan dukungan data angka. Misalnya, kamu bisa menuliskan, “Selama tugas terakhir saya sebagai manajer senior, saya memimpin tim untuk menyelenggarakan acara amal, di mana kami didukung oleh lima sponsor. Selama acara, perwakilan dari sponsor berinteraksi dengan Pimpinan perusahaan dan mereka selanjutnya berinvestasi dalam proyek-proyek lain. Keterlibatan mereka membantu meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 12 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk ini, saya diberi penghargaan sebagai Ketua untuk kinerja terbaik.”
Ini adalah contoh sempurna dari menggunakan metode bercerita dan kemudian mendukungnya dengan fakta dan angka. Hal ini membuat perekrut tertarik pada kandidat.
*Sumber foto: Times of India
