CakapCakap – Cakap People, utang negara memang sedang menjadi perbincangan hangat di beberapa kalangan. Pasalnya sejumlah negara memiliki jumlah utang yang meningkat lantaran pandemi virus corona.
Banyak negara yang membutuhkan biaya tidak sedikit untuk menangani masalah Covid-19 yang tak kunjung mereda, termasuk Indonesia. Namun negara-negara tersebut bisa jadi bangkrut akibat tidak mampu membayar utang. Misalnya saja sejumlah negara berikut ini.
1. Argentina
Negara ini dinyatakan gagal bayar lantaran tidak dapat melunasi utangnya pada kreditur. Kondisi tersebut bermula dari kebijakan pemerintah Argentina yang menetapkan US$ 1 sama dengan 1 peso Argentina.
Tetapi sayang, mata uang Argentina dengan dolar AS jadi tak akurat. Kondisi tersebut lantas memicu kepanikan, alhasil banyak masyarakat yang menarik uangnya dari bank. Di tahun 2005 serta 2010, Argentina mengumpulkan semua kreditur guna berdiskusi tentang restrukturisasi utang sebesar US$ 100 miliar.
Mayoritas kreditur setuju dengan skema restrukturisasi yang ditawarkan. Tetapi pemerintah Argentina kembali mengajukan pinjaman sebanyak US$ 50 miliar pada IMF tahun 2018 lalu.
Namun Argentina menyebut jika tak dapat membayar utang pada IMF senilai US$ 45 miliar tahun ini lantaran tiada dana guna dibayarkan.
2. Yunani
Kabarnya Yunani tidak dapat membayar utang sebesar US$ 138 miliar atau sekitar Rp 1.987 triliun (kurs Rp 14.400 per dolar AS) tahun 2012 lalu. Yunani bahkan disebut-sebut menyandang status bangkrut di tahun 2015 lantaran utang terus naik sampai US$ 360 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp 5.184 triliun.
Akibat kenaikan utang tersebut, jumlah orang miskin di negara itu melonjak pesat. Bahkan tunawisma totalnya naik sampai 40% di tahun 2015. Sedangkan pengangguran melejit dari 10,6% tahun 2004 jadi 26,5% pada 2014.
Kini Yunani sudah kembali melantai ke pasar obligasi internasional sejak 2017. Namun negara tersebut sempat menghilang akibat krisis utang. Di tahun lalu, Yunani menerbitkan obligasi dengan tenor 7 tahun, 10 tahun, serta 15 tahun yang membuatnya memperoleh dana segar sebanyak 12 miliar euro.
3. Venezuela
Tercatat jika Venezuela mempunyai utang di beberapa negara, seperti China serta Rusia. Saat total utang meningkat, jumlah masyarakat miskin juga melejit. Sebagian besar dari penduduknya tidak mampu guna membeli bahan pokok karena kenaikan harga tidak diikuti dengan upah.
Bahkan di tahun 2017 Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menyebut bila pemerintahnya tidak dapat membayarkan seluruh utangnya.
4. Zimbabwe
Zimbabwe terjerat utang di tahun 2008. Bahkan tingkat pengangguran meningkat di negara tersebut. Masyarakat juga berhenti memanfaatkan jasa bank, tidak membayar pajak, serta tak memakai mata uang nasional sebagai transaksi jual beli.
Mereka lebih memilih melakukan sistem barter. Pasalnya harga barang-barang pokok terus melonjak akibat hiperinflasi.
Nah, itulah beberapa negara yang dikabarkan bangkrut akibat utang Cakap People. Tampaknya memperhitungkan kemampuan bayar perlu dilakukan sebelum mengambil pinjaman.