in ,

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Mulai dari Potong Rambut hingga Cuci Pakaian

Cap Go Meh merupakan penutupan perayaan Tahun Baru Imlek

CakapCakapCakap People! Setiap tahun, komunitas Tionghoa di berbagai belahan dunia merayakan Cap Go Meh sebagai penutupan perayaan Tahun Baru Imlek dengan berbagai upacara dan tradisi yang khas. Namun, di balik kegembiraan dan semangat perayaan tersebut, terdapat sejumlah larangan tradisional yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tionghoa.

Larangan-larangan ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga kehormatan dan keselamatan selama perayaan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Tionghoa.

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Mulai dari Potong Rambut hingga Cuci Pakaian
Ilustrasi

1. Menyulut Petasan dan Membunyikan Bel

Bunyi rentetan petasan seringkali dianggap sebagai bagian dari kegembiraan dan kemeriahan dalam tradisi Tionghoa, Suara petasan yang kencang dianggap dapat mengusir roh-roh jahat yang berkeliaran. Namun, saat sembahyang Cap Go Meh, hendaknya tidak menyulut petasan atau membunyikan bel. Salah satu larangan yang paling dihormati saat sembahyang Cap Go Meh adalah larangan untuk membunyikan bel atau petasan saat ibadah. Oleh karena itu, membunyikan bel atau petasan dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan dan dapat mengganggu ketentraman selama sembahyang.

Dilansir dari buku Selayang Pandang Agama Konghucu & Tao karya M. Ali Imron, dalam sembahyang Cap Go Meh, orang biasanya membawa kue keranjang ke kelenteng kemudian dilanjutkan sembahyang besar, memanjatkan doa dan memohon keselamatan.

2. Memotong Rambut atau Kuku

Selain larangan terhadap bunyi-bunyian, ada juga larangan untuk memotong rambut atau kuku selama perayaan Cap Go Meh. Ini dipercayai sebagai tindakan yang dapat membawa kesialan atau mengganggu keseimbangan energi dalam tubuh seseorang. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa biasanya menghindari melakukan perawatan kecantikan semacam ini selama periode perayaan, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi nenek moyang mereka.

3. Berkata Kasar

Tidak hanya larangan terhadap aktivitas fisik, tetapi juga larangan terhadap perilaku tertentu juga dijunjung tinggi selama perayaan Cap Go Meh. Misalnya, terdapat larangan untuk mengucapkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan yang tidak pantas selama perayaan. Hal ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga suasana perayaan yang sakral dan menghormati para leluhur yang telah meninggalkan warisan budaya ini.

4. Mencuci Pakaian

Selain itu, larangan untuk mencuci pakaian atau membersihkan rumah juga seringkali dijunjung tinggi selama perayaan Cap Go Meh. Ini dipercayai sebagai tindakan yang dapat menyebabkan keberuntungan dan rejeki yang telah diperoleh selama perayaan Tahun Baru Imlek mengalir keluar bersama air yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa seringkali menunda aktivitas membersihkan rumah atau mencuci pakaian hingga setelah perayaan Cap Go Meh berakhir.

 

 

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Resep Chicken Katsu Don ala Jepang, Cocok untuk Makan Siang

Resep Chicken Katsu Don ala Jepang, Cocok untuk Makan Siang