CakapCakap – Cakap People! Ada beberapa kebiasaan yang bisa memperburuk kinerja otak, apa saja itu? Seperti diketahui, otak merupakan organ tubuh yang memegang peran penting dalam hal kemampuan kognitif. Otak mengontrol banyak aspek berpikir seperti mengingat, membuat rencana, membuat keputusan dan masih banyak lagi sehingga seseorang bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan otak secara alami akan mengalami penurunan. Pada orang lanjut usia, mereka mungkin mengalami penurunan daya ingat, kesulitan multitasking, hingga mengalami penurunan fokus.
Selain faktor bertambahnya usia, ternyata ada beberapa kebiasaan yang bisa berperan dalam menurunkan fungsi otak. Apa saja kebiasaan yang dimaksud?
1. Duduk Terlalu Lama
Bekerja di belakang komputer membuat seseorang duduk lebih lama dari kebanyakan orang dengan profesi berbeda. Nyatanya, duduk terlalu lama bisa menurunkan fungsi otak.
Seperti yang dilansir dari laman Harvard Health Publishing, sebuah studi tahun 2018 di PLOS One menemukan bahwa terlalu banyak duduk dikaitkan dengan perubahan di bagian otak yang penting untuk mengingat.
Para peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk melihat lobus temporal medial (MTL), yakni wilayah di otak yang membuat ingatan baru, pada orang berusia 45 hingga 75 tahun.
Mereka kemudian membandingkan pemindaian tersebut dengan jumlah rata-rata jam per hari orang tersebut duduk. Mereka yang duduk paling lama memiliki wilayah MTL yang lebih tipis. Menurut para peneliti, penurunan MTL dapat menjadi awal dari penurunan kognitif dan demensia.
Untuk itu, kamu yang saat ini memiliki kebiasaan duduk terlalu lama disarankan untuk bangun dan berjalan-jalan setelah duduk 15 hingga 30 menit.
2. Kurang Bersosialisasi
Menyendiri sehingga berkurangnya kemampuan bersosialisasi juga turut berperan dalam menurunkan kemampuan otak. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Ternyata kesepian karena tidak bersosialisasi dapat menyebabkan stres dan proses inflamasi di otak. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh laman NeuroNation.
Sebuah penelitian di Rush University Medical Center di Chicago yang dilakukan dengan partisipasan lebih dari 100 orang yang kesemuanya berusia diatas 80 tahun, mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki kontak sosial paling sedikit menderita penurunan kognitif paling parah.
Menjalin interaksi dengan orang lain memang menjadi tantangan tersendiri bagi kamu yang selama ini kurang bersosialisasi. Namun apa salahnya untuk mencoba menemukan satu atau lebih orang yang bisa diajak untuk berbagi berbagai hal?
3. Kurang Tidur
Semakin dewasa, beberapa orang mulai menormalisasi tidur larut malam. Dalih masih memiliki banyak pekerjaan atau scrolling media sosial membuat banyak orang terjaga hingga tengah malam. Tak heran mereka kekurangan waktu tidur.
Perlu kamu tahu bahwa kekurangan waktu tidur yang terus menerus bisa menurunkan kemampuan kognitif. Keterampilan mengingat, menalar, dan memecahkan masalah bisa menurun seiring waktu tidur yang terbiasa kurang dari tujuh jam per malam.
Jadi mulai sekarang, berilah diri sendiri waktu tidur yang lebih lama. Cobalah untuk tidur satu jam lebih awal dari biasanya. Langkah tersebut bisa membantu mengurangi kebiasaan tidur larut malam serta memberikan otak dan tubuh waktu ekstra untuk mendapatkan tidur yang cukup.
4. Stres yang Berlebihan
Cakap People! Stres yang tidak dikelola dengan baik cukup ampuh merusak otak. Stres yang kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal, yaitu area yang bertanggung jawab untuk mengingat dan belajar.
Lebih dari itu, bahkan mengutip dari laman Verywell Mind, selain membunuh sel-sel otak, stres kronis dapat merusak kesehatan mental, mengubah struktur otak, memperkecil volume otak, hingga merusak ingatan.
Dampaknya yang cukup fatal bagi otak membuat kamu harus berhati-hati dalam mengelola stres. Ketika emosi memuncak, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri dan katakan pada diri sendiri bahwa kamu baik-baik saja saat ini.