CakapCakap – Cakap People! Kulit kering dan gatal-gatal. Orang pun menyangkanya sebagai masalah kulit yang tidak berbahaya. Padahal, bisa jadi masalah kulit tersebut adalah gejala diabetes yang perlu mendapat perhatian serius.
Menurut Dr. Avinash Hari Narayanan dari London Medical Laboratory, masalah kulit harian seperti gatal-gatal atau tergores hanya digaruk dan diplester. Penderita tak sadar kalau itu bisa jadi gejala diabetes.
“Mungkin Anda menganggap kulit terasa gatal karena kering, kesemutan karena duduk dengan posisi salah, dan luka yang tak mau sembuh karena terlalu lama tertutup plester. Padahal bukan itu masalahnya,” jelas Narayanan kepada Express.
Berikut masalah kulit yang sering diabaikan karena dianggap tak berbahaya, padahal gejala diabetes.
1. Kulit kering dan gatal
Kadar gula darah tinggi mempengaruhi sirkulasi darah dengan merusak dinding pembuluh darah kecil yang mengganggu sirkulasi darah. Sirkulasi darah buruk menyebabkan kulit kering dan gatal-gatal, dan diabetes bisa jadi penyebabnya.
2. Kesemutan dan kebas di tungkai
Sirkulasi darah yang tak normal dan perubahan bagaimana sel-sel mendapat pasokan oksigen dan nutrisi bisa memicu kerusakan saraf.
“Kondisi ini menghalangi otak mengirim sinyal ke dan dari berbagai bagian tubuh, menyebabkan kesemutan dan kebas,” ujar Narayanan. Lebih buruk lagi, terlambat terdiagnosis bisa merusak saraf, dan bila sudah rusak tak bisa dipulihkan lagi.
3. Luka tak kunjung sembuh
Pembuluh darah yang rusak juga bisa menyebabkan luka lambat sembuh dan risiko infeksi lebih besar. Luka yang tak juga sembuh memang tak nyaman, tapi ulkus kaki lebih perlu diwaspadai.
“Ulkus yang tak kunjung sembuh bisa menyebabkan amputasi terkait diabetes,” katanya. Menurut Diabetes UK, ulkus kaki diabetik merupakan 80 kasus amputasi.