in ,

3 Kebiasaan Hidup untuk Cegah Penambahan Berat Badan

Metabolisme memuncak pada usia satu tahun dan perlahan-lahan menurun hingga usia 20 tahun.

CakapCakap – Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa di usia paruh baya, faktor gaya hidup lebih bertanggung jawab terhadap penambahan berat badan dibandingkan penurunan metabolisme.

Dilansir dari Today pada Sabtu, 12 Maret 2022, studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, menemukan bahwa metabolisme memuncak pada usia satu tahun dan perlahan-lahan menurun hingga usia 20 tahun. Metabolisme menjadi flat selama 40 tahun ke depan dan kemudian menurun setiap tahun setelah usia 60 tahun.

Jadi, jika kamu memperhatikan berat badan kamu naik di tahun-tahun paruh baya itu, faktor gaya hidup seperti diet, olahraga dan kebiasaan tidur kamu mungkin menjadi penyebabnya.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Berikut adalah perubahan pada rutinitas harian kamu yang dapat meningkatkan metabolisme dan mencegah penambahan berat badan yaitu :

1. Aktivitas Fisik

Tidak aktif secara konsisten adalah kerugian terbesar bagi metabolisme kamu. Metabolisme lemak mengacu pada jenis bahan bakar yang Anda bakar selama metabolisme istirahat. Ini berkurang saat kamu tidak banyak bergerak.

Penting melangkah setidaknya 8.500 langkah per hari – sepanjang hari, bukan sekaligus – untuk mempertahankan metabolisme lemak yang memadai. Menggabungkan latihan juga merupakan cara penting untuk memaksimalkan peningkatan metabolisme yang Anda dapatkan dari latihan.

2. Diet

Pertimbangan diet yang paling penting dalam hal metabolisme. Mencerna makanan sebenarnya meningkatkan metabolisme kamu selama beberapa jam, karena dibutuhkan energi kalori untuk memproses nutrisi yang kamu makan. Ini disebut efek termis makanan (TEF). Namun, itu tidak berarti kamu harus makan lebih banyak untuk meningkatkan metabolisme, tetapi apa yang kamu makan selama makan itu penting.

Dia menyoroti protein sebagai makronutrien penting. Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya protein dapat menyebabkan peningkatan metabolisme yang lebih besar karena protein menyebabkan peningkatan terbesar pada TEF, meningkatkan tingkat metabolisme kamu secara keseluruhan sebesar 15 persen hingga 30 persen.

3. Tidur

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Tidur kurang dari tujuh jam secara teratur dikaitkan dengan berbagai implikasi kesehatan negatif, seperti penambahan berat badan, diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan stroke, depresi, gangguan fungsi kekebalan tubuh, peningkatan rasa sakit, gangguan kinerja dan risiko kematian yang lebih besar. Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang kualitas dan kuantitas tidur telah terbukti berdampak buruk pada metabolisme.

LIHAT ARTIKEL ASLI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PBB Sebut tak Punya Mandat Selidiki Klaim Senjata Biologis di Ukraina

e-HAC

Thailand: Wisatawan Tidak Lagi Wajib Tes COVID-19 Sebelum Naik Pesawat Mulai 1 April