CakapCakap – Cakap People, saat WHO menyarankan agar seluruh masyarakat di dunia mengenakan masker sebagai upaya pencegahan virus Covid-19, banyak produsen yang berlomba-lomba membuat masker yang aman dan nyaman dipakai.
Bahkan ada produsen yang membuat masker menyerupai helm astronot. Ada yang menilai ini berlebihan namun tak sedikit yang justru tertarik memilikinya. Berikut ini beberapa contoh helm unik yang bisa menangkal Covid-19.
1. Yezin Al-Qaysi – BioVYZR
Dilansir dari BBC, dalam dua bulan terakhr ini Yezin menarik perhatian publik karena helm yang dikenakannya. Helm hazmat yang ia kenakan benar-benar menutupi kepala hingga ke dadanya. Pada bagian belakang terdapat kipas bertenaga baterai.
Selain itu, helm ini dilengkapi dengan filter pernapasan yang berfungsi memurnikan udara yang tersedot masuk dan mendorong udara pengap keluar. Al-Qaysi desainer dan pengusaha, helm buatanya ini diberi nama BioVYZR.
2. Chris Ehlinger – NE-1
Chris Ehlinger adalah seorang veteran Angkatan Laut AS. Ia menciptakan helm hazmat yang diberi nama NE-1.
“Helm-helm ini secara psikologis mempersiapkan kita untuk masa depan spesies kita,” kata pria berusia 35 tahun itu.
Perusahaannya, Valhalla Medical Design berpusat di Austin, Texas, tmeluncurkan produk yang bentuknya mirip helm sepeda motor. Selain sistem penyaringan udara bertenaga, helm tersebut memiliki mikrofon dan speaker internal dan eksternal.
3. Michael Hall – Air
Michael Hall, adalah perusahaan yang menjual helm PAPR bernama Air. Perusahaan Michael Hall yang bernama Hall Labs itu berbasis di Utah. Mereka mengklaim sudah menjual 3.000 buah helm.
Perusahaan tersebut mengembangkan teknologi tinggi, yang mengubah penutup wajah menjadi layar, sehingga pengguna dapat menonton video.
Harga tiga helm di atas antara $ 149- $ 379 (Rp2,1 juta hingga Rp5,3 juta), namun belum ada yang mendapatkan sertifikasi. Akan tetapi masing-masing dari tiga perusahaan di atas sedang menjalani tahap sertifikasi.
Suzanne Pham, direktur medis tim respons Covid-19 di Weiss Memorial Hospital di Chicago, mengatakan, “Masih harus dilihat apakah helm yang menarik ini efektif melawan Covid, karena saat ini tidak ada cukup penelitian tentang itu.
Namun Dr Pham prihatin bahwa helm tersebut bisa menyebabkan keretakan sosial.
“Ini akan menciptakan perpecahan dalam masyarakat antara mereka yang mampu membeli sesuatu yang tampaknya mungkin lebih melindungi mereka dan mereka yang tidak mampu.
“Mereka yang tak bisa membeli akan merasa ‘Oh, apakah saya cukup terlindung dengan hanya memakai masker bedah?'”