CakapCakap – Cakap People! Seperti diketahui, COVID-19 bisa memunculkan banyak gejala yang memengaruhi berbagai bagian tubuh. Tiga dari gejala tersebut bisa dirasakan di area perut.
Beragam gejala COVID-19 yang memengaruhi area perut atau pencernaan ini cukup banyak ditemukan di tengah peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di Inggris. Saat ini, peningkatan kasus COVID-19 di Inggris telah mencapai 31,9 persen.
ZOE COVID Study App merupakan yang pertama kali menemukan hubungan antara masalah pencernaan dengan infeksi COVID-19. Beberapa gejala COVID-19 yang berkaitan dengan pencernaan adalah diare, sakit perut, dan menurunnya nafsu makan.
Gejala pencernaan cukup umum ditemukan pada kasus COVID-19 yang disebabkan oleh varian alpha dan delta. Di tengah gelombang omicron, gejala pencernaan baru mulai banyak dikeluhkan pada musim dingin lalu.
Banyak dari pasien COVID-19 yang terinfeksi oleh Omicron mengeluhkan gejala hilangnya nafsu makan. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk melewatkan jam makan.
Varian Omicron memang dikenal dapat memunculkan gejala COVID-19 yang beragam, di luar tiga gejala umum COVID-19. Oleh karena itu, per April lalu, National Health Service juga telah menambah daftar gejala COVID-19, termasuk gejala-gejala pencernaan, seperti berikut ini:
1. Suhu tubuh tinggi
2. Batuk yang terus-menerus, di mana batuk terjadi cukup sering dalam satu jam atau ada tiga episode batuk atau lebih yang terjadi dalam 24 jam
3. Kehilangan atau perubahan pada indra penciuman dan pengecap
4. Sesak napas
5. Merasa kelelahan
6. Pegal-pegal
7. Sakit kepala
8. Nyeri tenggorokan
9. Hidung beringus atau tersumbat
10. Kehilangam nafsu makan
11. Diare
12. Merasa mual
National Health Service mengungkapkan gejala-gejala ini mungkin cukup sulit untuk langsung dikaitkan dengan COVID-19. Alasannya, gejala serupa juga bisa terjadi pada kasus pilek dan flu.
“Usahakan untuk berdiam diri di rumah dan hindari kontak dengam orang lain bila Anda mengalami gejala Covid-19,” jelas National Health Service, seperti dilansir Express, Kamis, 23 Juni 2022.
National Health Service juga mengimbau agar orang-orang tetap berhati-hati saat berinteraksi dnegan ornag lain yang tampak tak bergejala. Alasannya, sebagian orang yang terkena COVID-19 bisa asimptomatik atau tak bergejala.