in ,

21 Tahun Tragedi Trisakti, Sejarah Kelam Lengsernya Soeharto yang Menewaskan Empat Mahasiswa

CakapCakap – Setiap tanggal 12 Mei, merupakan hari di mana Tragedi Trisakti selalu dikenang. Peristiwa yang sudah terjadi 21 tahun lalu ini merupakan catatan kelam dalam sejarah demokrasi era moderen Indonesia.

Tragedi Trisakti yang terjadi pada 12 Mei 1998 ini merupakan peristiwa  penembakan terhadap sejumlah mahasiswa yang saat itu melakukan demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. 

Krisis Ekonomi Menjadi Pemicu Tragedi Trisakti

Peristiwa itu bermula saat perekonomian Indonesia mulai goyah akibat krisis keuangan di Asia sepanjang 1997-1999. Merujuk pda buku “Sejarah Pergerakan Nasional” yang ditulis Fajriudin Muttaqin, dkk, akibat krisis keuangan yang melanda Indonesia, masyarakat mulai kehilangan kepercayaan kepada presiden Soeharto yang sudah berkuasa selama 32 tahun. Soeharto ketika itu sudah dianggap tidak mampu lagi mengatasi krisis berkepanjangan ini. 

Akhirnya mahasiswa melakukan demonstrasi menuntut Soeharto mundur. Reformasi pun digaungkan saat itu. Namun, Soeharto tetap ingin reformasi dilakukan setelah masa jabatannya selesai yaitu pada 2003.

Selain di Jakarta, aksi demonstrasi juga dilakukan di sejumlah daerah. Seperti di antaranya Yogyakarta, Bandung, Makassar dan daerah lainnya. Aksi demonstrasi semakin tak terbendung saat harga-harga mulai tak terkendali.

Peristiwa 12 Mei 1998 yang disebut sebagai Tragedi Trisakti akhirnya meledak setelah mahasiswa Trisakti dihalangi saat bergerak menuju gedung DPR Jakarta. 

Mahasiswa menduduki gedung DPR pada peristiwa 1998. (Source)

Dari laman Wikipedia, mahasiswa melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer datang kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri.

Akhirnya, pada pukul 17.15, para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa. 

Para mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar berlindung di Universitas Trisakti. Namun aparat keamanan terus melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan, dan dilarikan ke RS Sumber Waras.

Peristiwa itu menewaskan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta dan puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 – 1998), Hafidin Royan (1976 – 1998), dan Hendriawan Sie (1975 – 1998).

Masih dari Wikipedia, meski pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam. Hasil sementara diprediksi peluru tersebut hasil pantulan dari tanah peluru tajam untuk tembakan peringatan.

Presiden RI ke-2, Soeharto. (Source)

Soeharto Akhirnya Turun dari Jabatannya

Melihat peristiwa Tragedi Trisakti terjadi, akhirnya digelar sidang paripurna. Hasilnya, pada hari Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan bahwa dirinya melepaskan jabatannya sebagai Presiden Indonesia. Berita lengsernya Soeharto ini pun disambut oleh hiruk-pikuk kegembiraan dari masyarakat.

Meski sudah 21 tahun Tragedi Trisakti terjadi, hingga saat ini belum ada titik terang siapa pelaku penembakan yang menewaskan empat orang mahasiswa tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kerjasama dengan 5 Kreator, Instagram Hadirkan Fitur Ramadhan

Dapat Kaki Palsu, Bocah Lima Tahun asal Afghanistan Ini Tak Berhenti Menari Gembira