Matahari merupakan salah satu benda yang sangat diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup. Beberapa proses dan kegiatan tak akan berlangsung tanpa munculnya matahari. Namun akan ada suatu momen yang mana sejumlah kota atau pulau yang terletak sekitar garis khatulistiwa akan mengalami siang hari tanpa adanya bayangan lho! Padahal bayangan sudah identik bukan dengan matahari?
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memprediksi jika fenomena tersebut akan terjadi pada sekitar Maret, April, September serta Oktober. Lembaga itu juga menjelaskan bahwa di saat fenomena itu terjadi, Bumi sedang beredar mengelilingi matahari dengan jarak sekitar 150 juta km dengan periode sebanyak 365 hari. Garis bumi yang beredar tersebut memiliki bentuk yang cenderung lonjong, alhasil Bumi pun memiliki gerakan yang lebih cepat namun juga terkadang bergerak menjadi lebih lambat.
Hasilnya beberapa kota akan mengalami momentum di mana tiada bayangan di siang hari, beberapa kota tersebut seperti Kalimantan Barat, Pontianak, Bali serta Denpasar. Kejadian ini juga akan memicu waktu pergantian siang dan malam yang hampir sama persis, yakni 12 jam.
Biasanya kejadian dengan hitungan durasi yang sama dikenal dengan istilah vernal equinox pada seluruh dunia. Selain berdampak pada waktu, fenomena tersebut juga akan berpengaruh pada musim. Misalnya saja wilayah 4 musim subtropis serta musim kering-basah yang ada di kawasan Indonesia.
Tetapi, pohon yang rindang akan tetap mempunyai bayangan saat fenomena tersebut terjadi. Akibat kejadian tersebut matahari juga akan menjadi lebih terik apabila dibandingkan dengan saat matahari berada di titik yang paling selatan dan paling utara atau solstice. Peristiwa yang sama akan terjadi lagi di kala autumnal equinox pada 23 September 2018 di mana saat itu matahari kembali kepada garis ekuator. Fenomena tersebut memang terjadi sebanyak 2 kali di dalam satu tahun.
Tak hanya Pontianak yang dapat mengamati kejadian tersebut, melainkan masyarakat yang ada di kota lain juga dapat menyaksikannya dengan 23,4 Lintang Selatan serta 23,4 Lintang Utara. Tetapi waktu untuk mengamatinya jelas berbeda. Misalnya di Kota Denpasar, siang tanpa bayangan telah berlangsung pada 26 Februari dan akan kembali terulang pada tanggal 16 Oktober mendatang di jam 11.00 WIB. Nah, tertarik untuk menyaksikannya?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!