CakapCakap – Cakap People! Jika merasa kesulitan menurunkan berat badan sepanjang 2022, jangan salahkan diri sendiri. Makanan berperan besar dalam masalah berat badan. Sebuah laporan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa junk food dan minuman soda berkontribusi besar dalam kesulitan menurunkan berat badan.
Berat badan berlebih atau obesitas memang bukan hanya karena faktor makanan. Namun peneliti obesitas mengidentifikasi makanan dan minuman yang secara konsisten dikaitkan dengan penambahan berat badan. Umumnya, makanan ini cenderung sangat enak, melaluli proses tinggi, dan cepat dicerna karena seringkali kurang serat dan protein. Dan, semua makanan ini kaya kalori sehingga sulit mengontrol asupan kalori dalam sehari.
Beberapa contoh makanan olahan yang dikutip ahli adalah minuman yang dimaniskan dengan gula, daging deli dan camilan daging, kentang dan camilan asin goreng lainnya, kentang goreng, es krim, dan donat. Makanan padat kalori dan rendah nutrisi ini meningkatkan risiko kenaikan berat badan, menurut penelitian yang diterbitkan di JAMA Neurology baru-baru ini.
Berikut adalah makanan dan minuman yang perlu dihindari untuk menurunkan berat badan di 2023, seperti dikutip dari eatthis.com:
1. Produk olahan daging dan unggas
Jika menyukai daging deli, bacon dan sosis, stik daging, dan produk olahan hewani lainnya, inilah saatnya mempertimbangkan kembali berapa banyak yang boleh dikonsumsi. Satu studi yang dipublikasikan di BMC Research Notes menemukan bahwa asupan daging olahan berkorelasi langsung dengan peningkatan lemak perut dan obesitas sentral. Obesitas sentral didefinisikan sebagai BMI lebih dari 30 kg/m2, serta pengukuran lingkar pinggang minimal 40 inci untuk pria dan 34,5 inci untuk wanita.
Jadi, jika resolusi tahun ini adalah menurunkan berat badan supaya lebih sehat, batasi konsumsi daging dan unggas olahan dan pilih daging dan unggas yang lebih segar dan lebih sedikti lemak.
2. Kentang goreng
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine melaporkan bahwa satu penelitian yang melibatkan lebih dari 120.000 wanita paruh baya menemukan bahwa keripik kentang (dan produk kentang olahan lainnya) berkorelasi tinggi dengan penambahan berat badan.
Studi lain yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang makan kentang goreng berisiko lebih tinggi terkena diabetes, penyakit penyerta lainnya, dan bahkan kematian dini, dibandingkan dengan mereka yang melaporkan makan lebih sedikit makanan berbahan dasar kentang dan produk kentang goreng.
Kentang goreng dan keripik kentang mengandung lebih banyak kalori per porsi daripada kebanyakan makanan lainnya. Eatthis.com menyebnut bahwa kentang goreng McDonald’s berukuran sedang memiliki 320 kalori dan sekitar 20 persen lemak yang dibutuhkan dalam sehari.
3. Donat
Donat kaya akan tepung halus, rendah serat dan tambahan gula, dan digoreng, membuatnya sangat tinggi kalori. Donat dan kopi dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat olahan lainnya dan makanan berkalori tinggi hingga sore hari. Di sisi lain, sarapan berbasis protein dapat menjaga rasa lapar dan nafsu makan, meningkatkan metabolisme, mengatasi rasa lapar, dan membantu membangun dan mempertahankan massa otot yang membantu menghilangkan lemak perut. Daripada sarapan doant, pilih telur, yogurt rendah lemak, dan keju cottage yang mengandung protein tinggi.
4. Es krim
Studi menunjukkan bahwa suguhan krim beku menerangi area otak yang terasa nyaman, menjadikannya makanan yang paling menenangkan. Perpaduan gula dan lemak dalam es krim inilah yang membuatnya begitu nikmat dan layak diidamkan.
5. Minuman manis
Ini memang bukan makanan, tetapi banyak penelitian mengungkapkan bahwa minuman manis seperti soda atau minuman berenergi dapat meningkatkan berat badan. Sebuah studi baru-baru ini di Nature Review Endocrinology mengutip bukti kuat yang menunjukkan bahwa minuman manis dikaitkan dengan penambahan berat badan, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan beberapa jenis kanker. Di Amerika Serikat, minuman yang dimaniskan dengan gula adalah sumber gula tambahan nomor satu.
Minuman ini tidak lebih dari air gula beraroma dan tidak memberikan rasa kenyang. Kalori cepat diserap dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin. Dalam ulasan komprehensif, para peneliti melaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition bahwa untuk setiap peningkatan harian minuman manis yang dinikmati orang dewasa, itu sama dengan peningkatan berat badan sekitar setengah pon selama periode satu tahun.