CakapCakap – Sekitar 160.000 warga sipil terjebak di Mauripol, kata walikota kota Ukraina yang terkepung itu, Senin, 28 Maret 2022.
“Sayangnya, masih banyak orang di Mariupol. Angkanya lebih dari 100.000. Menurut perkiraan kami, sekitar 160.000 warga sipil berada di kota itu,” kata Vadym Boychenko di televisi lokal.
Dia menggambarkan tindakan militer Rusia sebagai “genosida orang di Mariupol.”
Tanpa listrik, pemanas dan pasokan air, dia mengatakan sekarang tidak mungkin untuk tinggal di Mariupol.
Rusia berjanji untuk membuka koridor kemanusiaan di Mariupol tetapi mereka justru mencegahnya, tambah Boychenko.
Setidaknya 1.151 warga sipil telah tewas dan 1.824 terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang terhadap tetangganya pada 24 Februari, menurut PBB, yang mengatakan bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 3,86 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.