CakapCakap – Cakap People! Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA telah mengidentifikasi 13 area yang memungkinkan bagi umat manusia untuk membangun kehadiran jangka panjangnya di Bulan.
Adapun, NASA mengidentifikasi ke-13 area itu kemungkinan lokasi pendaratan di Bulan yang terletak di dekat Kutub Selatan Bulan tersebut bersamaan dengan persiapan untuk misi Artemis, yang bertujuan untuk menempatkan astronot AS kembali ke satelit Bumi pada 2025.
“Kami telah mengidentifikasi 13 calon daerah pendaratan di dekat Kutub Selatan bulan. Setiap wilayah berisi beberapa lokasi pendaratan potensial untuk Artemis III,” ujar NASA melalui pernyataan resminya.
Ke-13 area pendaratan potensial tersebut, masing-masing sekitar 15 x 15 kilometer, terletak dalam enam derajat garis lintang Kutub Selatan Bulan dengan beragam fitur geologis dan merupakan daerah yang berisi daerah bayangan permanen yang kaya akan sumber daya dan medan yang belum dijelajahi oleh manusia, mengutip dari situs RT, Minggu, 21 Agustus 2022.
Menurut Jacob Bleacher, kepala ilmuwan eksplorasi di Markas Besar NASA, setiap wilayah memiliki setidaknya 10 area pendaratan potensial.
Ia mengklaim, ketika memilih zona-zona ini, para ilmuwan dan insinyur mengandalkan kumpulan data yang dikumpulkan oleh Lunar Reconnaissance Orbiter, pesawat ruang angkasa tak berawak yang saat ini beroperasi mengelilingi Bulan, serta beberapa dekade temuan sains Bulan lainnya.
Daerah yang diidentifikasi ini memiliki banyak aspek yang dipertimbangkan, diantaranya ketersediaan jendela peluncuran, peluang pendaratan yang aman, kemiringan medan, kemudahan komunikasi dengan Bumi, dan kondisi pencahayaan.
Selain itu, ke-13 situs tersebut juga menyediakan akses berkelanjutan ke sinar matahari selama periode 6,5 hari, yang merupakan rencana tinggal para astronot dalam misi permukaan Artemis III.
Dimana, sinar matahari memang sangatlah penting untuk tinggal jangka panjang di Bulan, karena berfungsi sebagai sumber listrik dan meminimalkan fluktuasi suhu.
“Memilih wilayah ini berarti kita satu lompatan raksasa lebih dekat untuk mengembalikan manusia ke Bulan untuk pertama kalinya sejak Apollo,” kata Mark Kirasich, wakil administrator untuk Divisi Pengembangan Kampanye Artemis.
Sebelumnya, NASA pada 1972 melalui misi Apollo, berhasil menginjakkan kakinya ke bulan, dan sejak saat itu juga menjadi terakhir kalinya manusia menginjakkan kaki di Bulan hingga saat ini.
Kirasich mencatat bahwa ketika NASA mendarat di Bulan sebagai bagian dari program Artemis, “itu tidak akan seperti misi apa pun yang datang sebelumnya”.
Mengingat, nantinya astronot akan menemukan diri mereka di daerah yang gelap dan belum pernah dijelajahi sebelumnya sekaligus akan meletakkan dasar untuk masa tinggal jangka panjang di bulan di masa depan.
Adapun, untuk penerbangan berawak ke Bulan tersebut, NASA akan menggunakan sistem SpaceX Starship, yang dijadwalkan akan melakukan misi orbit pertamanya pada akhir tahun ini.
Tidak kalah penting juga untuk diketahui, nantinya misi Artemis III ini sekaligus juga akan membawa perempuan pertama yang berhasil menginjakkan kakinya di Bulan.