CakapCakap – Cakap People! Kasus kebocoran data kini tengah jadi perbincangan hangat di berbagai belahan dunia. Hal ini disebabkan karena banyak negara yang ternyata data-datanya bocor. Bahkan di negara yang termasuk maju sekalipun.
Kebocoran data sendiri merupakan kejadian di mana data yang seharusnya dijaga kerahasiaannya secara sengaja atau tidak diberikan akses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kasus ini, dapat terjadi dalam berbagai bentuk.
Berdasarkan data Surfshark, dilansir dari DetikEdu, disebutkan bahwa ada beberapa daftar negara yang memiliki kasus kebocoran data tertinggi. Apakah Indonesia juga termasuk dalam daftar tersebut? Berikut informasi selengkapnya.
1. Rusia
Negara yang memuncaki daftar tertinggi kebocoran data adalah Rusia. Negara dengan total penduduk lebih dari 146 juta jiwa ini telah kecolongan data 3,5 juta pengguna internetnya selama kuartal pertama tahun 2022.
Banyaknya jumlah kebocoran data Rusia kali ini disebabkan karena situasi konflik Rusia-Ukrania. Oleh karena situasi konflik yang sempat menghebohkan dunia ini, banyak data Rusia yang menjadi sasaran para peretas anonim.
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) merupakan negara yang “langganan” mengalami kebocoran data. Di tahun 2022, Negeri Paman Sam berada di urutan kedua dengan jumlah kebocoran data mencapai 2,49 juta.
Sebelumnya, AS juga mengalami kebocoran data pada situs web Wikileaks di tahun 2010. Kasus ini telah berdampak signifikan terhadap hubungan diplomatik dan keamanan dunia. Kasus kebocoran data di AS juga terjadi pada tahun 2013, 2015, hingga 2017.
3. Polandia
Negara selanjutnya yang memiliki kasus kebocoran data tertinggi adalah Polandia. Memiliki jumlah penduduk sekitar 38 juta jiwa, total kebocoran data Polandia mencapai 961,03 ribu pengguna. Meski demikian, kini pemerintah setempat telah melakukan beberapa tindakan pencegahan.
4. Prancis
Memiliki total lebih dari 67 juta penduduk, Prancis mengalami kebocoran data hingga 721,17 ribu penggunanya. Jumlah ini mengalami kenaikan setelah pada tahun 2021 lalu, kasus kebocoran data Prancis berada di angka 607,16 ribu pengguna. Kenaikan angka inilah yang membuat Prancis kukuh ada di posisi keempat.
5. India
Selanjutnya ada India. Negara dengan populasi terbanyak di dunia ini pernah mengalami kebocoran data pengguna sampai 1,77 juta pada tahun 2021. Namun, jumlah ini akhirnya turun sampai lebih dari 50% di tahun berikutnya. Pada 2022, jumlah kebocoran data di India hanya berada di angka 674,85 ribu pengguna.
6. Turki
Turki memiliki jumlah total penduduk sekitar 83 juta jiwa. Dari total jumlah penduduk itu, negara yang populer di sektor pariwisata ini telah mengalami kebocoran data sampai 486,6 ribu pengguna di tahun 2022. Jumlah ini mengalami kenaikan setelah pada tahun 2021 Turki mengalami kebocoran data sampai 366,13 ribu pengguna.
7. Australia
Selanjutnya adalah Australia. Beberapa kasus kebocoran data yang terjadi di Australia ini melibatkan beberapa perusahaan, pemerintahan dan organisasi lainnya. Biasanya, kasus kebocoran data di sana mencakup beberapa informasi pribadi, data keuangan hingga informasi bisnis yang sensitif.
Di tahun 2022 kemarin, negeri kanguru ini sudah mengalami kebocoran data sampai 430,3 ribu pengguna. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Di 2021, angka kebocoran data Australia 230 ribu pengguna.
8. Indonesia
Posisi kedelapan negara dengan kasus kebocoran data terbesar adalah Indonesia. Negara kepulauan terbesar di dunia ini memiliki angka kebocoran data sampai 429,86 ribu pengguna di tahun 2022. Dengan data ini, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara dengan kasus kebocoran data tertinggi.
Meski demikian, jumlah kebocoran data di Indonesia mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada 2021, angka kebocoran datanya mencapai 539 ribu pengguna. Beberapa kasus kebocoran daya di Indonesia kebanyakan merupakan kebocoran data pelanggan PLN, IndiHome, Jasamarga hingga KPU.
9. Hong Kong
Pada tahun 2019 lalu, Hong Kong mengalami kasus kebocoran data terbesar dalam sejarah. Kala itu, peretas berhasil mencuri data pribadi lebih dari 4 juta warga Hong Kong. Sebagian besar adalah yang terdaftar menerima bantuan sosial. Adapun data yang dicuri mencakup beberapa informasi pribadi warga,
Di tahun 2022, kasus kebocoran data di Hong Kong berada di angka 310,81 ribu pengguna. Meski sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, namun angka ini masih termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
10. Jerman
Posisi kesepuluh adalah Jerman. Pada tahun 2016 lalu, lebih dari 16 juta akun email dengan kata sandi dicuri hacker dari berbagai situs web. Selanjutnya, di tahun 2019, kebocoran data pribadi terbesar juga terjadi di Jerman. Sementara itu, di tahun 2022, Jerman mengalami kebocoran data sampai 305,97 ribu pengguna.